Terapi Schroth adalah sebuah metode terapi fisik yang dikembangkan oleh Katharina Schroth pada awal abad ke-20 untuk mengelola dan memperlambat perkembangan skoliosis, khususnya skoliosis idiopatik adolesen. Terapi ini berfokus pada koreksi postur tubuh dan pengembangan otot-otot inti (core muscles) untuk membantu mengurangi kelengkungan tulang belakang.

Prinsip dasar dari terapi Schroth adalah melalui latihan-latihan khusus yang dirancang untuk mengubah postur tubuh, mengoreksi kelengkungan tulang belakang, dan memperkuat otot-otot yang melemah atau tidak seimbang. Latihan-latihan ini sering melibatkan gerakan-gerakan yang bertujuan untuk meregangkan dan memperpanjang tulang belakang dalam arah yang berlawanan dengan kelengkungan, serta penggunaan pernapasan yang tepat untuk membantu memperbaiki postur dan mengurangi tekanan pada tulang belakang.

Pengertian Skoliosis

Skoliosis adalah sebuah kelainan pada tulang belakang yang ditandai dengan adanya kelengkungan abnormal pada sumbu lateral (ke samping). Pada individu yang mengalami skoliosis, tulang belakangnya membentuk kurva yang tidak biasa, yang dapat terlihat seperti huruf “S” atau “C” ketika dilihat dari belakang. Kelengkungan ini dapat terjadi pada berbagai bagian tulang belakang, mulai dari leher hingga pinggul.

Pengenalan Terapi Schroth

Terapi Schroth adalah terapi rehabilitasi khusus pasien Skoliosis. Terapi ini pertama kali diciptakan oleh Katharina Schroth (1894-1985) di Meissen, Jerman.

Katharina Schroth 1

Katharina Schroth 2 Schroth Therapy

Di Eropa, pengobatan teknik terapi skoliosis Schroth sangat terkenal serta mempunyai nama dan posisi yang terpandang

Katharina Schroth(1894-1985), merupakan orang Jerman yang sangat terkenal dalam rehabilitasi dan pengobatan konservatif scoliosis. Selama hidupnya dia mengembangkan pengobatan konservatif bagi pasien pasien scoliosis dengan derajat Cobb yang sangat besar (lebih besar dari 70 derajat – program 3 curve), agar mereka dapat terhindar dari operasi. Di Eropa, pengobatan teknik Terapu Schroth sangat terkenal serta mempunyai nama dan posisi yang terpandang

Christa Schroth 1 Terapi Schroth

Kemudian pada 1924-2015 dilanjutkan oleh anak perempuannya Christa Lehnert Schroth yang mengembangkan latihan Terapi Schroth 3 dimensi, special untuk double major curve atau 2 kurva mayor dan pola kurva pada lumbar. (Pola Skoliosis 3 dan 4 kurva). Dia mempunyai pengalaman lebih dari 50 tahun sebagai terapis scoliosis.

Sekarang Terapi Schroth dilanjutkan oleh anak Christa Lehnert, cucu dari Katharina, Dr. Hans – Rudolf Weiss yang mengembangkan program terapi skoliosis Schroth menjadi mudah untuk dikerjakan dan berdasarkan bukti atau evidence based yang ilmiah

Hans Schroth 1 Schroth Therapy

Sekarang dilanjutkan oleh anak Christa Lehnert, cucu dari Katharina, Dr. Hans – Rudolf Weiss yang mengembangkan program Terapi Schroth menjadi mudah untuk dikerjakan dan berdasarkan bukti atau evidence based yang ilmiah. Program ini merupakan satu satunya berdasarkan latihan Terapi Schroth yang original, sekarang disebut Program “Schroth Best Practice”.

Dr. Hans Weiss merupakan Fisioterapis dan juga Dokter Spesialis Bedah Tulang Belakang di Jerman, memberikan opsi terbaik bagi penderita scoliosis agar mendapatkan pengobatan yang terbaik dan sejauh mungkin menghindari operasi. Beliau jugalah yang menemukan Brace 3D (Gensingen Brace Weiss – GBW) yang dibuat dengan cara scan 3Dimensi dan dapat mengkoreksi derajat kelengkungan pada pasien scoliosis.

Maksym Schroth 1 Schroth Therapy

Maksym Borisov, merupakan Fisioterapis di Ukraina, Best Practice Trainer, Best Practice Bracing Specialist. Merupakan rekan kerja Dr.Weiss sejak lama dan mempunyai pengalaman mendalam mengenai Bracing dan Program Terapi Schroth ini. Sekarang Schroth Exercise yang asli dapat dilakukan di Spine Clinic Family Holistic, Jakarta.

Metode Schroth atau yang dikenal dengan senam Schroth untuk Skoliosis, telah diciptakan hampir 100 tahun lamanya di Jerman, saat itu sang penemu bernama Katharina Schroth merupakan seorang fisioterapis yang juga menderita skoliosis. Senam Schroth berfungsi secara aktif memperbaiki postur seseorang dengan skoliosis pada umur yang berbeda-beda mulai dari usia anak-anak hingga lansia. Keamanan metode Schroth dapat terjamin karena tiap-tiap gerakannya disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu. Secara umum senam Schroth memiliki fungsi antara lain:

  • Mengembalikan keseimbangan otot-otot tubuh dan menciptakan keadaan tulang/ postur yang lurus.
  • Melatih pola pernafasan yang akan memperbaiki puntiran tulang belakang.
  • Melatih agar kita mengerti  posisi tubuh yang benar dan dapat membiasakannya sehari-hari.

skoliosis

 

Sampai kapan kita harus melakukan senam Schroth?

Sering muncul pertanyaan, sampai kapan kita harus melakukan senam Schroth? Jawabannya adalah selama kita masih mau menjaga kondisi tulang dan postur maka selama itu lah kita tetap melakukan latihan ini. Senam Schroth merupakan terapi yang penting bagi penderita skoliosis khususnya usia dewasa. Senam Schroth dapat dilakukan di klinik maupun sehari-hari di rumah karena gerakan pada Program Schroth Best Practice telah di-desain sehingga menjadi lebih sederhana dan dapat dilakukan secara mandiri oleh pasien. Durasi latihan berkisar antara 30 menit-1 jam dan dapat dilakukan setiap hari untuk hasil terbaik, atau minimal 2-3 kali per minggunya.

Tujuan Terapi Schroth

Tujuan utama dari terapi Schroth adalah untuk mengurangi kelengkungan tulang belakang, memperbaiki postur tubuh, dan memperkuat otot-otot penyangga tulang belakang. Terapi ini dirancang khusus untuk individu yang mengalami skoliosis atau postur tubuh yang tidak seimbang, dengan tujuan utama meningkatkan kesehatan tulang belakang dan mengurangi gejala yang terkait dengan kondisi tersebut.

Secara lebih rinci, beberapa tujuan spesifik dari terapi Schroth meliputi:

  1. Mengoreksi Kelengkungan: Merencanakan latihan-latihan yang dirancang untuk meregangkan dan mengoreksi kelengkungan tulang belakang, sehingga membantu memperbaiki postur tubuh yang tidak seimbang.
  2. Memperkuat Otot Penyangga: Melakukan latihan-latihan yang bertujuan untuk memperkuat otot-otot penyangga tulang belakang, terutama otot-otot inti (core muscles), sehingga membantu mendukung tulang belakang dalam posisi yang lebih baik.
  3. Meningkatkan Mobilitas: Mengembangkan latihan-latihan yang dapat meningkatkan mobilitas dan fleksibilitas tulang belakang, sehingga memungkinkan pasien untuk melakukan gerakan-gerakan dengan lebih bebas dan nyaman.
  4. Mengurangi Nyeri: Membantu mengurangi nyeri yang terkait dengan skoliosis atau postur tubuh yang tidak seimbang, baik melalui perbaikan postur maupun dengan memperkuat otot-otot penyangga yang dapat membantu mengurangi tekanan pada tulang belakang.
  5. Meningkatkan Kualitas Hidup: Membantu pasien untuk meningkatkan kualitas hidup mereka dengan mengurangi gejala yang terkait dengan skoliosis, sehingga memungkinkan mereka untuk beraktivitas dengan lebih baik dan mengalami lebih sedikit pembatasan dalam kegiatan sehari-hari.

Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, terapi Schroth diharapkan dapat membantu pasien mengelola kondisi mereka dengan lebih baik, meningkatkan kesehatan tulang belakang, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Kesimpulan Terapi Schroth Skoliosis

Dalam kesimpulan, terapi Schroth merupakan pendekatan terapi fisik yang efektif dan terbukti dalam mengelola skoliosis dan postur tubuh yang tidak seimbang. Dengan fokus pada koreksi postur, pengembangan otot-otot penyangga tulang belakang, dan peningkatan mobilitas, terapi ini bertujuan untuk mengurangi kelengkungan tulang belakang, memperbaiki postur, dan meminimalkan gejala yang terkait dengan kondisi tersebut.

Melalui latihan-latihan yang dirancang khusus dan bimbingan terapis yang terlatih, pasien dapat mengambil peran aktif dalam perbaikan kesehatan tulang belakang mereka. Terapi Schroth tidak hanya bertujuan untuk mengurangi nyeri dan meningkatkan mobilitas, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan dengan memungkinkan pasien untuk beraktivitas dengan lebih nyaman dan efisien.

Meskipun terapi Schroth memerlukan komitmen dan konsistensi dalam melakukan latihan-latihan yang direkomendasikan, manfaatnya dapat menjadi signifikan bagi individu yang mengalami skoliosis atau masalah postur tubuh lainnya. Dengan memahami prinsip-prinsip dasar terapi Schroth dan berpartisipasi aktif dalam rencana perawatan yang disesuaikan, pasien dapat memanfaatkan potensi maksimal terapi ini untuk mencapai kesehatan tulang belakang yang optimal.

Malcare WordPress Security