Asupan nutrisi pada makanan untuk skoliosis yang seimbang dan sehat dapat mendukung kesehatan tulang dan otot, yang penting bagi penderita skoliosis. Beberapa jenis makanan untuk skoliosis yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan tulang dan otot termasuk

Skoliosis diketahui terjadi karena faktor genetik namun pada sebagian populasi gen skoliosis tetap dorman tetapi sebagian berkembang menjadi skoliosis. Berbagai faktor eksternal seperti nutrisi pada makanan untuk skoliosis dan kebiasaan diduga sebagai pendorong ekspresi gen ini.

Otak mengeluarkan dan menerima sinyal dari otot melalui substansi kimia yang kita sebut neurotransmitter. Penyampaian pesan ini dapat dipercepat, diperlambat atau bahkan terhenti jika terjadi kekurangan neurotransmitter.

Studi di Eropa menemukan hubungan antara progresi skoliosis dengan defisiensi hormon dan kurangnya respon otak terhadap hormon/neurotransmitter. Beberapa defisiensi hormon yang sering terjadi di skoliosis antara lain: serotonin, melatonin, calmodulin, leptin dan growth hormone. Normalnya otak akan memberikan sinyal ke otot yang memberi informasi agar otot meluruskan tulang belakang seiring pertumbuhan. Namun pada skoliosis, otak tidak dapat menyadari bahwa posisi badan tidak lurus karena pesan ini terhalang.

Neurotransmitter tersusun dari asam amino dan vitamin B. Oleh karena itu asupan pasien harus menyediakan bahan baku yang cukup untuk memproduksi neurotransmitter yang diperlukan. Kekurangan ini dapat dibantu dengan suplemen.

Yang Perlu Diperhatikan pada Makanan untuk Skoliosis

makanan untuk skoliosis

Salah satu ketidakseimbangan yang sering adalah defisiensi serotonin. Serotonin penting pada tubuh dalam kontrol postural dinamis. Selain itu dalam tubuh serotonin juga diubah menjadi melatonin, yang juga berhubungan erat dengan skoliosis. Penelitian juga mendapatkan bahwa pasien idiopatik skoliosis biasanya memiliki level selenium di bawah normal dan level osteopontin (OPN) yang tinggi, dimana OPN berfungsi mengatur pertumbuhan tulang. Jika pasien yang kekurangan selenium maka level OPN meningkat dan pertumbuhan tulang menjadi abnormal. Dosis terapi selenium yang dianjurkan adalah 200 microgram untuk mengurangi OPN dan menurunkan progresi skoliosis.

Suplemen lain yang dapat dikonsumsi:

  • Suplemen herbal anti peradangan seperti Inflavonoids, yang merupakan campuran jahe, kunyit dan vitamin C
  • Suplemen enzim pencernaan dan probiotik, karena kondisi bakteri usus yang baik mensupport kesehatan tulang dan metabolisme hormon.
  • Omega-3 dalam bentuk EPA-DHA, yang berfungsi untuk mensupport komunikasi antara otak dengan otot dalam mengkoreksi postural
  • Kolagen, yang berfungsi mensupport jaringan ikat yang sehat dalam mempertahankan kekuatan postural
  • Vitamin D3, membantu tubuh menyerap kalsium yang meningkatkan densitas tulang, serta membantu metabolism dan fungsi neurologis.

Dengan mengkoreksi ketidakseimbangan hormonal, kita dapat memperbaiki jalur komunikasi antara otak dan otot, dan mendukung terapi skoliosis yang dilakukan.

Pantangan makanan untuk penderita skoliosis

Selain memperbaiki ketidakseimbangan hormonal, orang tua sebaiknya juga memperbaiki pola makan keluarga untuk mensupport anak dan mengurangi progresi skoliosis. Saran pola makan ini baik bagi siapapun, dengan atau tanpa skoliosis.

Memakan makanan untuk skoliosis yang nutrisinya rendah atau banyak mengandung kimia dan pengawet tambahan dapat menyebabkan defisiensi nutrisi pada makanan untuk skoliosis dan peradangan kronis. Peradangan merupakan respon stress yang menyebabkan tubuh melepaskan sitokin, sehingga mengurangi massa tulang. Efek peradangan pada tulang sangat besar, dimana pasien dengan indikator peradangan pada darah yang tinggi lebih berisiko 73% mengalami fraktur panggul. Peradangan juga mengurangi massa otot, dan otot yang lemah mengalami kesulitan mempertahankan tulang belakang dalam posisi yang benar.

Selain itu, banyak makanan yang justru menarik nutrisi makanan untuk skoliosis yang diperlukan dari otot dan tulang yang sebetulnya dibutuhkan dalam mengurangi skoliosis. Contohnya, garam yang tinggi menyebabkan pengeluaran kalsium berlebih dari ginjal, sedangkan gula dan soda menghambat kemampuan tubuh dalam menyerap kalsium. Alkohol juga menyebabkan massa tulang menurun dan menghambat pembentukan tulang. Kafein dapat menarik kalsium dari tulang, dimana terjadi pengambilan 6 mg kalsium per 100 mg kafein yang dikonsumsi. Pasien juga sebaiknya membatasi konsumsi buah-buahan dan jus citrus termasuk jus tomat, karena asam sitrat yang tinggi menyebabkan tubuh memindahkan kalsium dari tulang ke darah, sehingga struktur tulang melemah.

Mengeliminasi makanan untuk skoliosis mungkin terasa sulit, tapi bisa dimulai dengan membaca label makanan agar kita lebih aware dengan apa yang kita konsumsi, kemudian mengganti dengan substitusi yang lebih sehat seperti menggunakan tepung whole-grain daripada tepung terigu biasa, memperbanyak makan buah dan sayur organik, membeli produk organik agar terhindar dari pestisida, karsinogen, dll.

List pantangan makanan untuk skoliosis

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa makanan yang baik dikonsumsi antara lain buah segar, sayur segar dan daging organik. Sedangkan makanan yang sebaiknya dihindari:

  • Daging babi
  • Alkohol
  • Tepung putih, diganti dengan whole grain
  • Soda
  • Kacang kedelai, seperti susu kedelai dan produk turunannya
  • Kopi dan teh, kecuali teh herbal
  • Gula – dapat diganti dengan Stevia atau raw honey
  • Garam – dapat diganti dengan sea salt atau Himalayan salt
  • Coklat – dark chocolate dalam jumlah sedikit diperbolehkan
  • Makanan berminyak dan goreng, terutama fast food
  • Corn syrup
  • Makanan dengan pengawet buatan
  • Pemanis buatan
  • MSG dan zat aditif lain

Nutrisi pada makanan untuk skoliosis yang baik sangat penting dalam terapi skoliosis. Keberhasilan koreksi secara jangka panjang bergantung juga pada kemampuan otak dalam mengkoreksi postur tubuh dan mempertahankan otot dalam mengurangi kurva.

Susu untuk penderita Skoliosis

Tidak ada merk susu tertentu yang secara spesifik disarankan untuk penderita skoliosis. Makanan untuk skoliosis perlu mengandung utrisi yang baik, termasuk asupan kalsium dan vitamin D, penting untuk menjaga kesehatan tulang pada umumnya, tetapi tidak ada merk susu tertentu yang dapat secara khusus mengobati atau mencegah skoliosis.

Beberapa jenis susu yang umumnya dianjurkan karena kandungan kalsium yang tinggi, yang merupakan mineral penting untuk kesehatan tulang, meliputi:

  1. Susu Sapi: Susu sapi adalah sumber kalsium yang baik dan juga mengandung vitamin D, yang membantu penyerapan kalsium.
  2. Susu Kedelai: Susu kedelai merupakan alternatif untuk mereka yang intoleran laktosa atau memiliki alergi susu sapi. Banyak susu kedelai yang juga diperkaya dengan kalsium dan vitamin D.
  3. Susu Almond: Susu almond juga menjadi pilihan untuk mereka yang memiliki intoleransi laktosa atau alergi susu. Namun, perlu diingat bahwa susu almond umumnya memiliki kandungan kalsium yang lebih rendah dibanding susu sapi.
  4. Susu Kalsium Tinggi: Beberapa produk susu kalsium tinggi, seperti susu dengan tambahan kalsium, bisa menjadi opsi.

Selain susu, penderita skoliosis juga disarankan untuk memperhatikan asupan vitamin D, magnesium, fosfor, dan vitamin K, karena semua nutrisi ini berperan penting dalam kesehatan tulang. Makanan lain yang kaya akan kalsium meliputi yogurt, keju, sayuran berdaun hijau, dan ikan.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan kebutuhan nutrisi yang spesifik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan kesehatan individual penderita skoliosis. Diet yang seimbang dan mencakup berbagai nutrisi penting akan mendukung kesehatan tulang secara keseluruhan

Jangan biarkan skoliosis menghambat kesehatan tulang belakang Anda. Segera dapatkan bantuan ahli dari dokter Spine Clinic untuk konsultasi dan perawatan yang sesuai. Hubungi kami sekarang!.

Malcare WordPress Security